Fiersa Besari


"Beberapa orang takut mengutarakan pendapat karena takut kehilangan pendapatan."

"Pembenci adalah pengagum yang sedang menyamar."

"Semakin kuat dirimu, semakin banyak yang ingin melemahkanmu. Semakin besar dirimu, semakin banyak yang ingin mengerdilkanmu. Semakin bebas dirimu, semakin banyak yang ingin mengekangmu. Semakin kau menjadi dirimu, semakin banyak yang ingin menjadi dirimu."

"Tak usah repot-repot menyisakan ruangan di hatimu untuk seseorang yang tidak mau menetap."

"Hari yang buruk hilang begitu saja oleh sentuha suara sang ibu."

"Kapan-kapan adalah tidak akan yang dihaluskan."

"Perasaan tidak bisa dilarang-larang. Tapi, bukan berarti tidak bisa disikapi dengan bijaksana."

"Tidak perlu semuanya diceritakan pada dunia. Tetap sisakan misteri. Bukankah rasa penasaran yang membuat mereka terus menggali lebih dalam tentangmu?"

"Tidak semua yang makin berisi makin menunduk. Beberapa harus menengadah dan melawan."

"Ada yang memandang ia yang angkuh menjulang. Ada yang menanti ia yang tak punya hati. Ada yang lupa bahwa jatuh cinta tidak diminta. Ada yang lupa bahwa rasa tidak bisa dipaksa."

"Hatimu tempat berlibur. Indah, tapi banyak pengunjungnya. Dan aku harus rela menjadi salah satunya, yang datang sejenak lalu pergi untuk seterusnya mengenang."

"Iya, tapi …, adalah bentuk setuju untuk tidak setuju."

"Hujan tidak pernah turun dengan maksud yang buruk. Waktu dan keadaanlah yang membuatnya terasa buruk."

"Wahai yang berpasangan, tidak perlu mengejek yang sendirian. Yang sendirian belum tentu akan berpasangan. Tapi yang berpasangan suatu saat nanti pasti akan sendirian."

"Akhir-akhir ini, aku ingin mempunyai kemampuan untuk menguasai waktu. Bukan agar mampu kembali ke masa lalu. Tak ada yang aku sesali atau perlu diubah. Aku hanya ingin waktu membeku, agar bisa lebih lama denganmu."

"Dulu, pada suatu ketika, senja pernah indah, seindah janji-janji yang berujung menjadi sumpah serapah."

"Kalau sampai rindu, aku tidak akan bilang-bilang, aku akan datang. Tidak ada yang berat, selama hati kita masih erat."

"Latar belakang kita berbeda-beda. Yang kita suka pun tidak selalu sama. Kenapa memaksa seluruh dunia untuk memandang dengan matamu?"

"Perjuangan tidak melulu soal maju dan menyerang. Terkadang juga soal berdiri dan bertahan."

"Tidak ada pencinta alam senior atau junior. Semua sama di mata semesta; sama-sama harus mawas diri, sama-sama harus rendah hati."

"Yang sepele bagimu, bisa berarti segalanya bagi orang lain. Ada baiknya mulai menghargai perbedaan sudut pandang."

"Sudah sama-sama dewasa, tidak lelah main kucing-kucingan?"

"Dari mana kita akan belajar kalau sedikit saja sakit hati inginnya cepat-cepat melupakan?"

"Hati kita buatan Tuhan, bukan buatan Taiwan. Bisa rusak berulang kali, dan bisa betul berulang kali tanpa perlu dibawa ke bengkel. Jangan khawatir, bahkan badai terhebat pun pasti akan reda."

"Hujan dan gebetan itu mirip. Ada yang mengaku suka, tapi hanya memandangnya dari tempat duduk yang hangat, berkata-kata romantis tanpa pernah mau bersinggungan. Ada yang betulan suka, mengalahkan rasa tidak nyaman, langsung berinteraksi dengannya meski berisiko sakit."

"Bukankah, perjalanan yang seru itu dilihat dari persahabatan yang kita jalin dengan orang-orang baru? Bukankah, perjalanan yang hebat itu diukur dari seberapa banyak pelajaran yang kita ambil dan seberapa banyak kebaikan yang kita berikan?"

"Ibu.. Tiap ulang tahunmu datang, aku membenci hari tersebut, sungguh. Mengetahui uban dan keriputmu semakin banyak, sementara waktu kita semakin sedikit. Dan aku hanya bisa menjadi pendosa, sementara engkau terus menjadi pendoa."

"Betapa menyedihkan melihat anak-anak muda takut mengungkapkan pendapatnya pada orang-orang yang mereka idolakan, hanya karena takut idolanya marah, menyebarluaskan opini mereka, lalu berujung memblokir. Padahal, kritik adalah salah satu bahan baku berkarya, bukan hanya sanjungan."

"Jangan lupa bahwa manusia mempunyai mimpi-mimpi untuk diraih, bukan dibunuh atas nama tuntutan hidup."

"Ternyata betul, semakin kita memandang segala sesuatu dengan negatif, semakin dunia memandang kita dengan negatif pula. Semakin kita berbagi kebaikan, semakin banyak pula kebaikan yang kita dapatkan. Teori ini tidak penah terlalu tua."

Pages : 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7

loading...

Komentar

Kutipan Terpopuler

Kutipan "Kata-Kata" Kurt Cobain

Kutipan "Kata Bijak" Buddha

27 Kutipan Tommy Shelby untuk Membantumu Menjalani Hidupmu Sendiri

Kutipan "Kata-Kata" AXL Rose

Kutipan "Kata-Kata" Benyamin Sueb

Kutipan "Kata Bijak" Batman

Kutipan "Kata-Kata" Chairil Anwar