Kutipan "Kata-Kata" Ahmad Tohari



Ahmad Tohari, (lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, 13 Juni1948) adalah sastrawan dan budayawan berkebangsaan Indonesia. Ia menamatkan SMA di Purwokerto. Karya monumentalnya, Ronggeng Dukuh Paruk, sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa dan diangkat dalam film layar lebar berjudul Sang Penari.

Ia pernah mengenyam bangku kuliah, yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (1975-1976). Tulisan-tulisannya berisi gagasan kebudayaan dimuat di berbagai media massa. Ia juga menjadi pembicara di berbagai diskusi/seminar kebudayaan.

Kutipan :

"Perempuan adalah bubu yang bila sudah dipasang hanya bisa menunggu ikan masuk. Selamanya bubu tak akan mengejar ikan atau memaksanya masuk ke dalam."

"Ada kalanya lelaki tunduk kepada naluri pemberian alam; kecenderungan berpetualang. Ada kalanya pula seorang perempuan memang dibekali kelebihan-kelebihan tertentu sehingga kehidupan memberinya tempat pada wilayah perhatian lawan jenis."

"Hidup adalah berperan menjadi wayang atas sebuah cerita yang sudah dipastikan dalam pakem."

"Bagaimana bisa, manusia tetap eksis ketika kemanusiaan telah mati ?"

"Inilah yang dulu kukatakan, dalam hidup segala hal mestilah dilakukan pada batas kewajaran. Karena keselamatan berada di tengah antara dua hal yang saling berlawanan. Jadi keselamatan adalah jalan tengah, atau kewajaran atau keberimbangan. Yang kita saksikan akhir-akhir ini adalah kehidupan yang serba tidak wajar, melampaui batas. Dan kehidupan takkan kembali berimbang sebelum dia mengalami akibat ketidakwajaran itu."

"Kehidupan tidak maju ke depan dalam lintasan lurus, melainkan maju sambil mengayun ke kiri dan ke kanan dengan jarak yang sama jauhnya. Padahal nurani kehidupan tak pernah sekali pun bergeser dari kedudukannya di tengah. Apabila ayunan ke kanan bercorak hitam misalnya maka ayunan ke kiri dalam banyak hal adalah kebalikannya."

"Dalam hidup ini orang harus nrimo pandum; ikhlas menerima jatah, jatah yang manis atau jatah yang getir."

"Lalu, apabila kematian adalah keperkasaan kodrati maka kehadirannya, bahkan baru gejalanya, sudah mampu membungkam segala gejolak rasa."

"Nurani adalah kemudi kehidupan yang hakiki karena dikendalikan langsung dengan kasih sayang Ilahi."

"Kekuasaan adalah hulubalang sejarah yang sepanjang waktu dipertahankan dan diperebutkan."

"Masa kanak-kanak adalah surga yang hanya sekali dikenang."

"Mereka mengira dengan melampiaskan dendam maka urusannya selesai. Nah, mereka keliru. Dengan cara itu bahkan mereka memulai urusan baru yang panjang dan lebih genting."

"Sebuah keangkuhan situasi yang amat ditakuti bisa roboh hanya oleh seloroh dan sedikit akal bulus."

"Bahwa rasa dendam mampu membinasakan martabat kemanusiaan."

"Kedudukan sejarah sebagai guru kehidupan tak mungkin disingkirkan. Kedewasaan dan kearifan hidup bisa dibina, baik dengan sejarah tentang kepahlawanan dan budi luhur maupun dengan sejarah tentang pengkhinatan dan kebejatan manusia."

"Kekalahan di bidang politik adalah kesalahan hidup secara habis-habisan dan akibatnya bahkan tertanggung juga oleh sanak-famili."

"Menyerah kepada kunci waktu adalah kelemahan dan keputusasaan yang harus dibuang jauh."

"Pengalaman-pengalaman yang lembut dan santai mungkin tidak tercatat dalam garis-garis kehidupan secara nyata. Namun pengalaman-pengalaman yang keras dan getir tentu akan tergores dalam-dalam pada jiwa, pada sikap dan perlakuan, dan tak mustahil akan mengubah sama sekali keperibadian seseorang."

"Di mana saja, pada zaman apa saja, perempuan cantik tidak sama dengan perempuan yang buruk."

"Jiwa yang sudah mampu tersenyum dan tertawa adalah jiwa yang mulai menangkap makna kebetahan hidup."

loading...

Komentar

Kutipan Terpopuler

Kutipan "Kata-Kata" Kurt Cobain

Kutipan "Kata Bijak" Buddha

27 Kutipan Tommy Shelby untuk Membantumu Menjalani Hidupmu Sendiri

Kutipan "Kata-Kata" AXL Rose

Kutipan "Kata-Kata" Benyamin Sueb

Kutipan "Kata Bijak" Batman

Kutipan "Kata-Kata" Chairil Anwar