Kutipan "Kata-Kata" Alvi Syahrin
Alvi Syahrin, lahir di Ambon, 20 Januari 1992. Kini menetap di Surabaya, menimba ilmu di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Jurusan Teknik Informatika–sama sekali tidak berhubungan dengan dunia tulis-menulis.
Awalnya, ia hanya menulis lirik lagu–sampai sekarangg, bahkan. Lalu, mulai memberanikan diri menulis cerpen-cerpen fantasi. Sempat juga menulis cerpen horor. Namun, pada akhirnya, ia kembali pada kisah-kisah remaja yang difavoritkannya. Ia selalu ingin menulis apa yang ingin dibacanya dan berharap bisa bermanfaat bagi orang lain yang membacanya.
Kutipan :
"foto selalu berbicara jelas tanpa perlu kata-kata. Kau hanya perlu memandang sebuah foto dalam beberapa detik, dan kau akan mendapatkan rentetan cerita dari foto tersebut. Foto menyimpan kenangan dengan nyata."
"Kau sadar tidak, sih, kalau hidup itu tidak adil? Kita kehilangan di saat kita belum siap. Kita harus belajar ekonomi, akuntansi, matematika, tapi pada kenyataannya, yang harus kita lakukan adalah belajar merelakan dan lanjut menjalani kehidupan, bukan ?"
"Apakah kau pernah menanti pesan singkat sekedar menanyakan kabar dari seseorang yang mungkin sudah melupakanmu? Apakah kau pernah berusaha menjalani hubungan dengan seseorang, tetapi hatimu tak pernah bisa berlabuh untuk seseorang itu, hatimu masih tersimpan di tempat yang sama untuk orang yang sama di masa lalu ?"
"Lebih sakit jika harus berpisah dengan seseorang yang jelas-jelas masih hidup daripada seseorang yang sudah meninggal."
"Salju yang hangat, tawa yang mencair, aku telah jatuh cinta. jangan sesatkan aku dalam teka-tekimu."
"Dedaunan yang menguning, terpaan angin musim gugur, jika aku jatuh cinta, tolong tuliskan cerita yang indah."
"Di antara musim gugur dan semi, kutemukan satu waktu untuk merenung. Bahwa kita tidak pernah saling membenci, hanya saling merindu."
"Aku bilang, selamat tinggal, kau bilang, sampai jumpa. Kau belum benar-benar pergi, tapi aku sudah rindu."
''Kita tidak akan pernah benar-benar berpisah. Toh, kita masih melihat langit yang sama. Kita masih menginjakkan kaki di tanah yang sama. Ini hanya masalah jarak. Dan, aku pasti kembali,” meskipun aku tidak tahu kapan."
"Jika cinta adalah dongeng yang indah, mengapa harus ada rasa sakit di dalamnya ?"
"Kau dengan hidupmu. Aku dengan hidupku."
"Karena manusia hanyalah sekumpulan tulang belulang yang hanya ingin bahagia tanpa memedulikan pihak lain."
"Percayalah, tidak ada yang sia-sia di dunia ini. Sia-sia adalah ketika kau tidak mencoba apa yang harus kau lakukan."
"Percayalah, Tuhan menciptakan kita berpasang-pasangan. Kita tidak perlu terlalu khawatir. Menurutku, kita hanya perlu menunggu saat yang tepat untuk cinta datang."
"Semua orang mengalami kehilangan dan suatu saat kita akan menjadi pihak yang harus pergi."
loading...
Komentar
Posting Komentar