Kutipan "Kata Bijak" Soe Hok Gie
Soe Hok Gie adalah seorang aktivis Indonesia Tionghoa yang menentang kediktatoran berturut-turut dari Presiden Soekarno dan Soeharto. Ia adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969.
Kutipan :
"Barang Siapa mengibarkan bendera "Revolusioner", akan memperoleh pasaran di kalangan kaum radikal, kaum yang menunggu dengan tidak sabar perubahan-perubahan yang mereka harapkan. Kaum "Radikal" ini berasal dari segala golongan."
"Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan."
"Dunia itu seluas langkah kaki. Jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya."
"Hanya ada dua pilihan: menjadi apatis atau mengikuti arus. Tapi, aku memilih untuk jadi manusia merdeka."
"Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah."
"Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau."
"Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata."
"Kebenaran cuma ada di langit dan dunia hanyalah palsu, palsu."
"Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara aku terima ini semua melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu."
"Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah."
"Hidup adalah keberanian menghadapi tanda tanya."
"Yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan."
"Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi."
"Dunia ini adalah dunia yang aneh.
Dunia yang hijau tapi lucu.
Dunia yang kotor tapi indah. Mungkin karena itulah saya telah jatuh cinta dengan kehidupan."
"Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna, aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan."
"Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan."
"Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian."
"Apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. Kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta?"
"Bagi pemuda umumnya, revolusi berarti tantangan untuk mencari nilai-nilai baru."
"Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi."
"Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis."
"Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta."
"Orang yang berani karena bersenjata adalah pengecut."
"Kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita tak'kan pernah kehilangan apa-apa."
"Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku."
"Makhluk kecil kembalilah. Dari tiada ke tiada. Berbahagialah dalam ketiadaanmu."
"Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai itu. Kalau kita telah kehilangan itu maka absurdlah hidup kita."
"Manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru."
"Revolusi akan gagal jika tidak diadakan perubahan radikal."
"Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin."
"Aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi."
"Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?"
"Kemerdekaan merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, tetapi juga merupakan sebuah gedung yang kosong. Menjadi tugas pendukung-pendukungnya untuk mengisi kemerdekaan."
"Karena aku cinta pada keberanian hidup."
"Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat."
"Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?"
loading...
Komentar
Posting Komentar